'Generasi yang amnesia': Mengapa mampu berlangsung dan apa akibatnya?

 'Generasi yang amnesia': Mengapa mampu berlangsung dan apa akibatnya?


Ketika generasi baru datang, ilmu jaman selanjutnya yang perlu sering dilupakan. Richard Fisher mengeksplorasi bahasa yang muncul untuk menggambarkan fenomena itu.


Bisakah satu generasi menjadi pelupa?


Memang benar bahwa generasi yang lebih tua mampu gagal mengingat apa berarti menjadi muda.


Seiring pertambahan usia, munculah cemoohan pada kaum muda oleh tiap tiap kelompok demografis di atas usia 35 th. atau lebih.


"Mencemooh suatu generasi adalah prilaku manusia yang abadi," kata novelis Douglas Coupland di dalam sebuah esai untuk The Guardian awal bulan ini.


Dan dia mengerti benar: dia adalah orang yang menciptakan arti "Generasi X".


Generasi X: Sinis, penyuka pesta dan anti-kemapanan? Berita teknologi

Inikah saatnya kami berhenti gunakan sebutan 'milenial'?

Benarkah milenial generasi sensitif yang pantas dibenci?

Generasi baby boomer, kenangnya, dulu melontarkan cemoohan pada Gen-X seperti dia.


Gen-X kemudian sering mengkritik milenial yang sering pamer memakan roti panggang bersama dengan selai alpukat.


Sekarang giliran Generasi Z, para pecinta Tiktok bersama dengan politik identitas mereka, yang dihakimi oleh orang yang lebih tua.


Anak zaman sekarang

Sebenarnya tersedia arti ilmiah untuk ini yaitu "efek anak-anak zaman sekarang" (kids these days effect), yang mampu ditelusuri hingga ke jaman Yunani Kuno.


"Setidaknya sejak 624 SM, orang-orang sudah meratapi generasi muda yang dianggap kurang dibandingkan bersama dengan generasi sebelumnya," menurut psikolog yang menamai fenomena tersebut.


"Meluasnya keluhan mengenai 'anak-anak muda hari ini' selama ribuan th. membuktikan bahwa kritik ini tidak akurat atau karena tersedia budaya yang aneh - melainkan ini mewakili ilusi kemanusiaan."


Salah satu alasannya, kata para peneliti, adalah bahwa orang condong lupa bahwa mereka sendiri sudah berubah berasal dari sementara ke waktu, dan bersama dengan demikianlah beranggap bahwa sikap orang-orang yang lebih muda akan selamanya seperti itu.


Namun, itu bukan satu-satunya model lupa yang sering terjadi.


Ada model lain yang kurang terlihat, yang disebut "amnesia generasi", yang punyai pengaruh mendalam pada cara kami lihat dunia.


Sayangnya, kami semua mengalaminya, tidak hiraukan seberapa muda atau tua kita.


Setiap generasi diberikan dunia yang sudah dibentuk oleh para pendahulu mereka - dan kemudian tampaknya membiarkan fakta itu.


Coba hiraukan soal teknologi.


Ide generasi sementara ini mengenai teknologi berarti ponsel pintar, cryptocurrency, atau internet, tetapi teknologi tidak selamanya demikian.


Teknologi dulu berpusat pada pneumatik atau tenaga uap, bukan silikon.


Seorang ilmuwan komputer dulu menyatakan bahwa teknologi kudu didefinisikan sebagai "segala suatu hal yang ditemukan sehabis Anda lahir".


Namun, kami sering lupa bahwa suatu objek adalah wujud teknologi.


Seperti yang dulu ditunjukkan oleh penulis Douglas Adams: "Kita tidak kembali beranggap kursi sebagai teknologi; kami cuma menganggapnya sebagai kursi. Tetapi tersedia suatu jaman saat kami tidak mengerti berapa banyak kaki yang kudu dimiliki kursi, seberapa tinggi semestinya kursi itu."


Rata-rata orang sementara ini menekuni kehidupan bersama dengan kemajuan dan kemewahan yang lebih-lebih cuma mampu diimpikan oleh generasi paling istimewa di jaman lalu.


Jika Cleopatra atau Elizabeth I melaksanakan perjalanan sementara hingga hari ini, mereka akan mengagumi dunia yang kami anggap remeh, bersama dengan vaksin dan antibiotik, dan toilet modern, dan juga lemari es di tiap tiap rumah.


Generasi baru termasuk punyai kebiasaan untuk secara kolektif membiarkan bagaimana perubahan sosial yang positif berlangsung melalui aktivisme kelompok minoritas yang dulu dijauhi, seperti Emmeline Pankhurst dan kampanye hak memilih untuk perempuan. Fakta ini jarang diingat.


Namun, terkecuali generasi terakhir lupa mengenai beberapa langkah positif dan perubahan yang diberikan kepada mereka oleh leluhur mereka, maka mereka termasuk mampu gagal untuk menyimak bagaimana para pendahulu itu termasuk sudah mengakibatkan kerusakan dunia.


Amnesia pada satu generasi

Amnesia pada sebuah generasi, tidak benar satunya dicermati pada 1990-an, oleh para peneliti yang mempelajari ikan.


Suatu hari, ahli perikanan Daniel Pauly lihat suatu hal yang aneh, bahwa para koleanya lihat populasi ikan khusus yang alami penurunan sebagai hal yang biasa.


Mereka melaksanakan ini lepas berasal dari cerita bahwa generasi sebelumnya mengamati kehidupan laut yang terlalu berbeda.


ikan

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Keterangan gambar,

Penurunan populasi laut dianggap sebagai hal biasa oleh lebih dari satu ilmuwan.


Sebagai contoh, Pauly mengingat bagaimana kakek berasal dari seorang rekannya dulu mengungkap kekesalannya, yaitu pada th. 1920-an, tuna sirip biru sering terperangkap di dalam jaringnya di Laut Utara.


Namun, saat ini spesies itu sudah tak mampu ditemukan di sana.


Menurut Pauly di dalam sebuah makalah singkat tetapi berpengaruh, para ilmuwan gagal untuk memperhitungkan spesies yang makin lama makin menghilang dan tiap tiap generasi itu terima hilangnya keanekaragaman hayati sebagai hal yang normal.


Hal itu berlangsung di bidang lain, tidak cuman perikanan.


Beberapa th. kemudian, psikolog Peter Kahn berasal dari University of Washington menggambarkan pengaruh yang mirip di dalam konteks yang mirip sekali berbeda: komunitas kulit hitam di Houston, Texas.


Dia mendambakan mengerti mengenai persepsi anak-anak mengenai kualitas lingkungan area mereka tinggal.


Melalui wawancara, dia mendapatkan bahwa anak-anak mampu bersama dengan gampang menggambarkan apa itu polusi udara, misalnya, dan juga menyoroti kota-kota lain yang tercemar - tetapi secara bersamaan mereka gagal mengerti bahwa Houston sudah menjadi tidak benar satu kota paling tercemar hawa di AS.


Mereka cuma menerimanya apa adanya. "Bagaimana mungkin anak-anak ini tidak mengetahuinya?


Salah satu jawabannya adalah karena mereka lahir di Houston dan lebih dari satu besar tidak dulu meninggalkannya; agar mereka pikir itu situasi yang normal," tulis Kahn kemudian di dalam sebuah makalah yang ditulisnya bersama dengan Weiss.


Menurut Kahn dan Weiss, kami semua mengalami wujud amnesia generasi ini.


Ini berlangsung karena umat manusia secara kolektif "melupakan" alam yang dulu, tersedia bersamaan berjalannya suatu generasi.


"Masalah ini adalah tidak benar satu persoalan psikologis paling mendesak di dalam hidup kita," tulis mereka.


"Cukup sulit untuk memecahkan masalah, seperti penggundulan hutan, pengasaman laut, dan perubahan iklim; tetapi setidaknya kebanyakan orang mengenalinya sebagai masalah."


Apa solusinya?

Ahli zoologi Lizzie Jones berasal dari Royal Holloway, London dan rekannya baru-baru ini mewawancarai orang-orang yang tinggal di Inggris mengenai persepsi dan ingatan mereka pada 10 spesies burung.


Mereka mendapatkan bahwa orang yang lebih muda, yang mendekati usia 18 tahun, kurang mampu menggambarkan perubahan ekologis jangka panjang yang sebetulnya sudah berlangsung di antara populasi burung Inggris.


Seperti yang ditunjukkan Jones dan rekan-rekannya, burung jalak dulu menjadi pemandangan umum di Inggris, tetapi kuantitas mereka di Inggris saja alami penurunan 87% antara th. 1967 dan 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dani Pedrosa Yakin Sprint MotoGP Bakal Untungkan Marc Marquez

12 Tips Ampuh Menikmati Perjalanan Dengan Kereta Api di Indonesia

Kenali Ciri-ciri Saraf Kejepit dan Penanganannya